Breaking

Suzuki RG 150 Gamma Series (Thailand)


Sejarah Motorsport Berjilbab, Suzuki yang edar di IndonesiaMerupakan Suzuki RGR 150 versi mewah dan pendingin radiator. Desain padat dengan rangka Twin Spar Frame alias Deltabox sehingga terlihat lebih sporty, ditambah model swing arm banana yang terkesan mencerminkan mencerminkan motor sport sejati dikelasnya. 
Dibekali dengan mesin berdapur pacu 148 cc (bore x stroke = 61 x 50.6 mm) berpendingin cair alias radiator, berkompresi 7.5 : 1, serta berpengkabut bahan bakar berupa karburator Mikuni VM 30 SS. Motor ini mampu memuntahkan tenaga sampai 37 hp @ 10.800 rpm pada gigi mentok di 6 percepatan. Teknologi juara yang bernama AETC (Automatic Exhoust Timing Control) aseli karya cipta insinyur-insinyur Suzuki juga sudah nempel manis disini, jika diibaratkan, AETC ini merupakan pendongkrak stamina macam Super KIPS nya Ninja 150, RC Valve nya NSR, ato YPVSnya TZM 150.
Sejarah Motorsport Berjilbab, Suzuki yang edar di Indonesia
Namun sayangnya motor ini gak masuk ke Indonesia. Motor ini merupakan varian tertinggi dari RG150 series yang hanya ada di Thailand saja. Dijaman masa keemasan motor 2 tak, tiap pabrikan pasti mempunyai produk kebanggaan masing-masing. Ambil contoh Honda dengan NSR 150 RR dan 150 SP, Yamaha dengan TZM 150, Kawasaki dengan Ninja 150 RR. Suzuki RGR 150 bukan lawan sebanding untuk ketiga jagoan tersebut. Pabrikan Indomobil Group (SIS/ Suzuki Indomobil Sales sekarang) tidak mempunyai motor kebanggaan dengan spek ‘bengis’ seperti para kompetitornya. Tapi beda dengan Suzuki di Thailand.

2. Suzuki RG 150 Gamma II (Thailand)
Sejarah Motorsport Berjilbab, Suzuki yang edar di Indonesia
Secara kasat mata jika dipandang penampakan motor ini minim ubahan dengan pendahulunya. Tapi benar juga sih, hanya dengan menyandang embel-embel angka dua romawi (II) dibelakang nama besar pendahulunya motor ini diluncurkan untuk memberikan nuansa baru bagi para calon pembeli. Suzuki RG 150 Gamma II merupakan versi upgrade dari versi sebelumnya, yang membedakan hanya sektor warna yang lebih menyala, jok yang terpisah dari belakang, dan velg casting wheel. Lantas bagaimana tentang spesifikasi jeroan mesinnya itu sendiri?!, menurut beberapa data memang tidak ada ubahan disektor ini. Tapi masuk akal juga sih, kenapa pihak pabrikan tidak melakukan peremajaan dibagian mesin juga, lha wong dengan performa predessornya saja sudah bikin produk rival ketar-ketir…ngapain harus buang cost R&D untuk ‘colek‘ mesin baru.
Sejarah Motorsport Berjilbab, Suzuki yang edar di Indonesia
Tapi sayang, seperti pendahulunya juga…motor ini juga berumur pendek seperti populasi 2 tak kebanyakan. Selain sudah dianggap tidak sesuai dengan kemajuan jaman…masalah boros bahan bakar serta biang polusi adalah trade mark yang harus dihadapi produk motor mesin 2 tak. Memang harus bagaimana lagi karena konsumen dewasa ini sudah tertancap mindsetnya akan motor irit, ber hi-tech, full fitur tapi miskin performa. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.