Honda FSX 150 Super Aero Sport Touring

Berpergian .. Akan ada akhirnya.

Kalimat makna pendek Yang menceritakan mulai dari awal hingga akhir Untuk industri otomotif, tidak dapat dipungkiri juga, Honda telah mengirimkan motor dengan mesin 2-tak dan mesin 150cc untuk terakhir kalinya di pasar motor sport di Thailand. Yang diberi nama kode FSX 150, diluncurkan pada awal 1998. 

Sejak 1989, Honda telah memasuki pasar motor sport 150cc, dengan Nsr150R sebagai model pertama di kelas motor sport hingga tahun 1998, perusahaan meengeluarkan Honda FSX 150 untuk meliput motor sport 2 tak legendaris perusahaan. Yaitu sekitar 9 tahun untuk memperjuangkan pemasaran motor sport dari Honda

Jika penjualan FSX 150 tidak begitu panas seperti yang seharusnya untuk pasar. Tidak dapat dihindari bahwa keruntuhan ekonomi di Thailand pada tahun 1997, mengakibatkan lembaga keuangan domestik memberikan pinjaman sangat sulit, yang membuat FSX 150 bukan motor yang menjual sebagaimana mestinya untuk pasar.

Dalam hal ini, Honda FSX 150 dirilis dengan slogan "FSX 150 model baru ... kenyamanan berkendara ... desain terdepan" 

Untuk FSX 150 juga mengikuti model yang lebih tua yaitu seperti CBR 1100 XX (1996-2007) & CBR 1100 XX yang khusus diklasifikasikan sebagai motor sport touring.

Oleh karena itu, FSX 150 dimunculkan setelah CBR 1100 XX, sebuah motor sport touring. FSX 150 juga merupakan motor sport touring. Fitur utama dari motor sport touring adalah posisi mengemudi. Posisi duduk nyaman untuk pengemudi dan pembonceng, bahkan ketika mengemudi jarak jauh. 

FSX 150 dilengkapi dengan mesin 2-tak, 1 piston, dan pengumpan engkol dengan kasing. Sistem pendinginan Liquid Cooled dengan Kapasitas silinder 149 cc dengan langkah 59-54,5 mm dan kompresi pada 6,8: 1 dengan sistem RC Valve yang dikendalikan oleh komputer ECU. Ini dapat menghasilkan tenaga kuda maksimum 37 tenaga kuda per mesin 10.000 menit. / Jika dibandingkan FSX 150 dan NSR 150 RR  menggunakan mesin yang sama

Dikenal sebagai motor yaang spesial untuk FSX 150 tidak bisa dihindari. Rancangan motor ini dirancang agar lebih nyaman daripada mobil sport umum di pasaran. Dengan mulai dari frame full frame closed , tampilan juga tampan Selain tampan, ia juga memanjakan dengan aerodinamika yang baik. Menghasilkan motor yang melaju kencang seperti tanpa hambatan.

Untuk kerangka dan suspensi, Honda telah mengadopsi NSR 150 RR. Dapat dikatakan bahwa FSX 150 dikembangkan dari NSR 150 RR dengan CBR 1100 XX sebagai prototipe.

FSX 150, mesin 2-tak 150cc terakhir dari Honda. 

"Hukum adalah peraturan negara yang menetapkan perilaku manusia. Jika dilanggar, akan berakibat konsekuensi buruk atau dihukum. " 

Faktor yang sangat penting yang menyebabkan Honda menghentikan pengembangan mesin sepeda motor 2-tak akibat undang-undang polusi di Thailand yang dimulai pada 1992 hingga tahun 1997. Tingkat polusi standar adalah pada level 3. Akibatnya, FSX 150 juga tunduk pada undang-undang pengendalian polusi pada level 3. Oleh karena itu, ketika hukum ditegakkan Pabrikan Honda tidak bisa menghindarinya jika akan melakukan bisnis di negara ini.

Juga, jika diperhatikan dalam brosur, akan ditemukan bahwa sistem pembuangan FSX 150 telah dirancang ulang untuk mendukung peraturan hukum. Honda menyebut sistem ini HECS (Honda Evolutional Catalyzing System), yang merupakan proses menggunakan katalis, untuk mengurangi reaksi kimia. Pembakaran menghasilkan bahan yang terkontaminasi dalam gas buang, seperti hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO) dan nitrogen oksida (No x ) menjadi karbon dioksida (CO 2 ), yang tidak dapat didekomposisi secara alami

Hingga tahun Pada tahun 2001, undang-undang polusi telah menggeser nilai standar ke level 4 yang lebih tinggi dari sebelumnya. Selain itu, pemerintah juga mempromosikan modifikasi pada mesin menjadi mesin 4-tak. Yang ternyata pemerintah menekan dan menghibur pabrikan sepeda motor selama periode yang sama

Karena itu, perubahan undang-undang polusi Menghasilkan pada tahun 2002, Honda telah mendorong motor sport 150cc dengan mesin 4-tak dengan kode CBR150 (mobil pengumpul pinjaman) ke pasar untuk bertahan sebagai gantinya